dailysatu.com-Seorang bayi berusia 6 bulan menjadi korban semburan lumpur panas Sorik Mas Geothermal Power (SMGP) Minggu, (24/4). Seorang bayi bernama Nazila, warga Desa Sibanggor Julu harus diberikan perawatan intensif oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan.
Berdasarkan data yang didapat, hingga saat ini sudah ada 21 orang warga dan pekerja yang menjadi korban semburan lumpur dari Wellpad SMGP. Berikut nama-nama korban yang sedang dirawat intensif di RSUD Panyabungan. Nurhasanah (55), Annisah (41), Salmah (17), Suci Murni (15), Dahlia (50), Hasan Basri (30), Nur Sehan (58), Nurlaina (30), Halimatussakdiah (24), Nazila 6 bulan, Nurma (56), Asnida (21), Derliana (70), Ali Tohirruddin (38), Yusnani (56), Ahmad Husin (42), Any Lubis (42), Asniar (30), Hafsah (43), Endang Supriani (35), Anni (43).
Para korban saat ini sedang dilakukan perawatan intensif. Direktur RSUD Panyabungan, dr. Rusli Pulungan ketika dikonfirmasi melalu sambungan seluler mengatakan saat ini petugas kesehatan sedang melakukan observasi terkait penyebab warga di sekitaran SMGP dilarikan ke RSUD.
"Saya sedang diluar kota. Petugas kita masih lakukan observasi apa penyebabnya. Untuk saat ini kita lihat kondisi korban terlebih dahulu. Memang hingga pukul 12.00 wib sudah ada 21 orang yang terdata," jelasnya.
Selain itu, Kapolres Madina, AKBP HM. Reza Chairul Akbar Sidiq SIK, MH yang ditemui di RSUD Panyabungan mengatakan, untuk penyebab warga desa Sibanggor Julu keracunan saat ini masih diselidiki. Hanya saja, berdasarkan informasi dari korban, ada semburan lumpur belerang dari Wellpad Tanggo.
"Penyebab pastinya masih kita lirik. Tapi berdasarkan informasi dari korban, ada lumpur belerang dari Wellpad Tanggo yang muncrat. Kemudian ada bau-bau tak sedap yang mengakibatkan warga sesak nafas dan lemas. Saat ini, anggota sedang di lokasi jika ada korban lain untuk membantu evakuasi," jelas Reza. (Reza).