dailysatu.com-Tokoh Pemuda Mandailing Natal (Madina), Irwan Daulay menyayangkan adanya penundaan rapat paripurna Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Madina tahun 2021 -2026 yang diadakan Rabu (9/2) siang tadi.
Menurutnya juga alasan penundaan karena tidak korumnya jumlah anggota DPRD yang hadir seperti mengada-ngada dan terkesan dibuat-buat.
"Pasti ada maksud tersembunyi dengan penundaan ini. Perlu adanya investigasi yang lebih mendalam sehingga paripurna ini ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan,"ungkapnya seperti yang tertulis dalam status akun FBnya, Rabu (9/2).
Irwan juga menegaskan dengan adanya penundaan hingga waktu yang belum ditentukan ini akan menjadi hambatan bagi program pembangunan di Madina. Menurutnya RPMJD ini sangat penting karena di dalamnya dibahas terkait program-program kerja yang langsung berhubungan dengan masyarakat.
"Dalam RPMJD itu dibahas tentang program-program seperti kemiskinan, pengangguran dan infrastruktur. Hal ini langsung bersentuhan dengan masyarakat. Apa pihak legislatif dan eksekutif tidak paham bahwa ini sangat penting. Publik harus bereaksi,"ucapnya.
Dalam rapat paripurna yang diadakan siang tadi, Bupati Madina H.M Jafar Sukhairi Nasution telah membacakan pidato nota pengantar RPJMD Madina 2021-2026, dan seharusnya dilanjutkan dengan pandangan dari fraksi-fraksi di DPRD Madina. Namun rapat terpaksa ditunda hingga waktu yang tak ditentukan karena peserta sidang paripurna tidak mencapai korum atau 2/3 anggota DPRD yang hadir.
Hal ini disampaikan oleh Pimpinan Sidang Paripurna yang juga Ketua DPRD Madina, Erwin Efendi Lubis. Penundaan ini dikarenakan adanya intruksi dari salah seorang peserta sidang yang menanyakan tentang korumnya sidang paripurna tersebut.
"Sidang lanjutan terkait pembahasan RPJMD Madina tahun 2021-2022 terpaksa kita tunda hingga waktu yang tidak ditentukan. Maaf kepada Bapak Bupati Madina, karena pembahasan ini akan kita bawa ke rapat internal terlebih dahulu,"tegasnya sebelum menutup rapat paripurna. (Reza)
