Hadapi Persaingan Bisnis, Direktur Hotel Madani Pertahankan Konsep Syariah

Editor: dicky irawan author photo


Dailysatu.com- Di tengah banyaknya hotel berbintang yang menawarkan berbagai hiburan, namun Hotel Madani tetap mempertahankan konsep hotel syariah di Kota Medan.

Konsep hotel syariah yang tak memperbolehkan bukan pasangan suami istri menginap dan tidak menyediakan minuman beralkohol, menjadikan Hotel Madani berbintang 4 itu bertahan dan bahkan berkembang di kota terbesar ketiga di Indonesia ini.

Direktur Hotel Madani, Dr H Debi Masri SE MAP mengungkapkan sejak Hotel Madani berdiri pada 16 Juli 2007, manajemen hotel itu komit mempertahankan konsep syariah hingga saat ini.

Debi Masri pun mengaku sangat optimis mampu bersaing di tengah persaingan bisnis hotel saat pandemi.Covid- 19 mulai melandai.

"Saya tetap optimis Hotel Madani ini siap bersaing dengan hotel lain. Hal ini sesuai dengan motto kita yakni, Hotel yang Nyaman Bagi Anda Sekeluarga," jelasnya didampingi Sales and Marketing Hotel Madani, Suparman, Rabu (13/10/2021).

Berbekal pesan pendiri Hotel Madani, almarhum H Masri yang mengingatkan untuk tetap mempertahankan konsep syariah dalam menjalankan bisnis hotel, Debi Masri pun mengaku akan mempertahankan konsep syariah tersebut.

"Pangsa pasar hotel syariah masih terbuka lebar. Makanya, kita masih tetap mempertahankan konsep ini dengan sistem pengawasan sesuai syariat Islam. In sya Allah, konsep itu gak berubah. Itu pesan almarhum H Masri," paparnya.



Dengan menerapkan konsep syariah, Debi Masri mengaku bahwa para tamu hotel yang membawa serta keluarganya merasa lebih betah. Terlebih lagi, para tamu hotel yang berasal dari luar negeri, seperti dari Malaysia. "Mereka sangat senang nginap di hotel ini. Bahkan, bila suami- suami mereka nginap disini, istri- istri mereka merasa lega. Karena, hotel ini sama sekali tidak menyediakan minuman beralkohol," ujarnya yang mendapatkan gelar S3 nya di Kota Bandung, Jawa Barat itu.

Untuk menarik minat para tamu, manajemen Hotel Madani juga menyediakan menu khas, yakni gulai kepala ikan dan teh tarik asli dari Malaysia. Kedua menu itu pun sangat diminati oleh para tamu hotel. Apalagi, harga yang ditawarkan pun sangat kompetitif.

"Tak ketinggalan, kami pun melayani para tamu dengan hati. Makanya, hotel ini dikenal sebagai sahabat semua suku dan semua agama," katanya. 

Di sisi lain, Debi Masri tak memungkiri, pandemi Covid-19 telah memporak- porandakan bisnis hotel. Akibatnya, pendapatan hotel pun jauh menurun.

"Untungnya, kami tak sampai memecat karyawan karena pandemi Covid-19 ini. Kami hanya mengurangi shift kerja karyawan, agar para karyawan kami tetap berpenghasilan," pungkas Debi yang juga berprofesi sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi swasta ternama di Kota Medan itu. (DS/ Dik)


Share:
Komentar

Berita Terkini